< img height="1" width="1" style="display:none" src="https://www.facebook.com/tr?id=798573490832537&ev=PageView&noscript=1" />

Berapa banyak listrik yang dibutuhkan pabrik desalinasi besar untuk beroperasi dalam sehari?

04-09-2024

Teknologi desalinasitelah menjadi sarana penting untuk mengatasi masalah kekurangan air bersih di banyak wilayah di dunia. Dengan perkembangan teknologi yang berkelanjutan dan promosi penerapannya, semakin banyak pabrik desalinasi yang digunakan di wilayah pesisir. Namun, tingginya konsumsi energi desalinasi selalu menarik banyak perhatian.


Jadi, berapa banyak listrik yang dikonsumsi oleh pabrik desalinasi besar ketika beroperasi selama sehari? Artikel ini akan menganalisis masalah ini secara rinci untuk membantu pembaca lebih memahami kebutuhan energi di balik desalinasi.

large desalination plant

Skala dan proses pabrik desalinasi besar

Sebelum membahas konsumsi energi, pertama-tama kita perlu memahami skala dan proses pabrik desalinasi. Saat ini, proses desalinasi yang paling banyak digunakan di dunia terutama mencakup proses distilasi reverse osmosis (RO) dan multi-stage flash (MSF). Proses yang berbeda berhubungan dengan tingkat konsumsi energi yang berbeda.


● Proses osmosis balik (RO):Metode ini menggunakan pompa bertekanan tinggi untuk mendorong air laut melalui membran semipermeabel untuk menghilangkan garam dan kotoran lainnya serta memperoleh air tawar. Konsumsi energi pada proses reverse osmosis biasanya rendah, namun masih banyak listrik yang dibutuhkan untuk menjaga pengoperasian pompa bertekanan tinggi.

● Proses flash multi-tahap (MSF):Metode ini memanaskan air laut dan menggunakan evaporator bertekanan rendah multi-tahap untuk menguapkan dan mengembunkan air laut secara bertahap untuk memisahkan air tawar. Konsumsi energi pada proses flash multi-tahap relatif tinggi, terutama karena diperlukan energi panas dalam jumlah besar untuk memanaskan air laut.


Untuk pabrik desalinasi yang besar, kapasitas pemrosesan umumnya berkisar antara ratusan ribu meter kubik hingga jutaan meter kubik. Mengambil contoh pabrik desalinasi reverse osmosis dengan kapasitas pemrosesan 500.000 meter kubik/hari, kebutuhan listrik untuk pengoperasian sehari-hari akan dibahas di bawah ini.


Analisis konsumsi energi pabrik desalinasi reverse osmosis

1. Konsumsi energi per unit keluaran air

Konsumsi energi desalinasi air laut biasanya diukur dalam konsumsi energi per meter kubik air tawar. Menurut data statistik, tingkat konsumsi energi saat ini dari proses osmosis balik adalah sekitar 3-6 kilowatt-jam/meter kubik (kWh/m³). Nilai ini akan bervariasi tergantung pada tingkat teknis, efisiensi peralatan dan kondisi air laut di lokasi pabrik yang berbeda.


● Tingkat konsumsi energi rendah: 3 kWh/m³

● Tingkat konsumsi energi tinggi: 6 kWh/m³


2. Perhitungan total konsumsi energi

Dengan asumsi bahwa apabrik desalinasi osmosis terbalikmenghasilkan 500.000 meter kubik air tawar per hari, total konsumsi energi hariannya dapat dihitung dengan rumus berikut:


Total konsumsi energi (kWh) = produksi air (m³) × unit konsumsi energi produksi air (kWh/m³)


Ambil contoh tingkat konsumsi energi yang lebih rendah yaitu 3 kWh/m³:

Total konsumsi energi = 500.000m³/hari×3kWh/m³=1.500.000kWh/hari


Artinya, konsumsi listrik harian pabrik desalinasi adalah 1,5 juta kWh. Jika dihitung pada tingkat konsumsi energi yang lebih tinggi yaitu 6 kWh/m³, maka konsumsi listriknya adalah 3 juta kWh.


3. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi energi

Dalam pengoperasian sebenarnya, konsumsi energi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:


● Salinitas air laut:Semakin tinggi salinitas, semakin sulit desalinasi air laut, dan semakin tinggi pula konsumsi energi yang dibutuhkan.

● Efisiensi peralatan:Efisiensi peralatan secara langsung mempengaruhi konsumsi daya, dan peralatan dengan efisiensi tinggi dapat mengurangi konsumsi energi secara signifikan.

● Kondisi pengoperasian:Perubahan faktor seperti suhu dan tekanan akan mempengaruhi penggunaan listrik.

esalination plant

Pertimbangan konsumsi energi lainnya

Selain konsumsi daya langsung, pabrik desalinasi skala besar juga melibatkan jenis konsumsi energi lain, seperti bahan bakar atau uap yang diperlukan untuk memanaskan air laut, dan konsumsi energi tambahan untuk memelihara peralatan dan operasional pabrik. Meskipun konsumsi energi ini biasanya muncul dalam bentuk panas atau bentuk lainnya, namun pada akhirnya dapat diubah menjadi kebutuhan listrik, sehingga semakin meningkatkan total konsumsi energi pembangkit listrik.


Pasokan listrik dan dampak lingkungan

Permintaan listrik yang tinggi biasanya perlu didukung oleh sistem catu daya khusus. Misalnya, pabrik desalinasi skala besar biasanya terhubung ke jaringan listrik lokal atau dilengkapi dengan pembangkit listrik khusus (seperti pembangkit listrik tenaga gas alam) untuk memastikan pasokan listrik yang berkelanjutan dan stabil. Konsumsi energi yang tinggi ini tidak hanya menimbulkan tantangan terhadap sistem pasokan listrik, namun juga memberikan sejumlah tekanan terhadap lingkungan.


Dampak lingkungan: Konsumsi listrik dalam skala besar berarti peningkatan emisi karbon dioksida, terutama bila bahan bakar fosil digunakan untuk pembangkit listrik. Meskipun pabrik desalinasi telah berkontribusi dalam memecahkan masalah kekurangan air bersih, dampak negatifnya terhadap lingkungan tidak dapat diabaikan.

Reverse osmosis

Ringkasan

Dari analisa di atas terlihat bahwa apabrik desalinasi reverse osmosis skala besardengan kapasitas pengolahan 500.000 meter kubik per hari mengonsumsi sekitar 1,5 juta hingga 3 juta kWh listrik dalam satu hari operasi. Tingkat konsumsi energi ini bergantung pada banyak faktor, termasuk salinitas air laut, efisiensi peralatan, dan pilihan proses tertentu.


Secara global, teknologi desalinasi menyediakan sumber daya air yang berharga bagi banyak wilayah yang kekurangan air. Namun tingginya konsumsi energi dari teknologi ini juga membawa tantangan. Bagaimana mengurangi konsumsi energi dan dampak lingkungan sekaligus memastikan pasokan air tetap menjadi isu penting yang perlu dihadapi di bidang desalinasi.


Melalui perencanaan dan pengelolaan ilmiah, serta penerapan teknologi baru, masalah-masalah ini dapat diatasi sampai batas tertentu, sehingga mencapai pembangunan desalinasi yang berkelanjutan. Untuk negara atau wilayah mana pun, pembangunan dan pengoperasian pabrik desalinasi perlu mencapai keseimbangan antara konsumsi energi dan permintaan pasokan air untuk memastikan pasokan sumber daya air bersih yang stabil.

Dapatkan harga terbaru? Kami akan merespons sesegera mungkin (dalam 12 jam)

Rahasia pribadi